Gunung
adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan
bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan
apa yang disebut gunung di tempat yang lain namun menurut Encyclopædia
Britannica ketinggian 2000 kaki atau 610 m, baru bisa didefinisikan sebagai
gunung, sedang menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), gunung adalah bukit
yang sangat besar dan tinggi biasanya tingginya lebih dari 600 m, Indonesia
juga memiliki banyak gunung yang tersebar dari pulau Papua, pulau Sulawesi,
pulau Kalimantan, pulau Jawa maupun pulau Sumatera. Gunung Puncak Jaya di pulau
Papua merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.885 meter
dari permukaan laut dan juga termasuk puncak tertinggi di benua Osenia dan
masuk dalam 7 puncak dunia yang sering disebut Seven Summits. Dibawah ini kami
lampirkan 10 gunung-gunung tertinggi di Indonesia
1. Gunung Tertinggi di
Indonesia (Puncak Jaya atau Cartensz Pyramid)
Ketinggian
: 4.884 meter
Berada di pulau Papua, provinsi Papua
Pertama berhasil mendaki: Anton Colijn, Jean Jacques Dozy dan Frits Wissel
(Tahun 1936)
Gunung Tertinggi di
Indonesia (Puncak Jaya)
2.
Puncak Mandala
Pada
masa penjajahan Belanda dikenal sebagai: Julianatop atau Puncak Juliana
Ketinggian : 4.760 meter
Berada di pulau Papua, provinsi Papua
Pertama berhasil mendaki: Herman Verstappen, Arthur Escher, Max Tissing, Jan de
Wijn dan Piet ter Laa (Tahun 1959)
Puncak Mandala
3. Puncak Trikora
(Wilhelmina Peak– digunakan hingga 1963)
Ketinggian
: 4.750 meter
Berada di pulau Papua, provinsi Papua
Pertama berhasil mendaki: Franssen Herderschee, Hubrecht and Versteeg (Tahun
1913)
Puncak Trikora
4.
Ngga Pilimsit (Mount Idenberg– nama yang digunakan oleh Kolonial Belanda)
Ketinggian
: 4.717 meter
Berada di Pulau Papua, provinsi Papua
Pertama berhasil mendaki: Heinrich Harrer and Philip Temple (Tahun 1962)
Gunung Ngga Pilimsit
(kejaam29.blogspot)
5.
Gunung Kerinci (Peak of Indrapura/Indrapoera)
Ketinggian
: 3.805 meter
Berada di Pulau Sumatera, provinsi Jambi
Pertama berhasil mendaki: Arend Ludolf van Hasselt en Daniël David Veth (Tahun
1877)
Keterangan : Gunung Berapi/Vulkanik Tertinggi di Indonesia
Gunung kerinci
6.
Gunung Rinjani
Ketinggian
: 3.726 meter
Berada di Pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat
Keterangan : Gunung Berapi
Gunung Rinjani
7.
Gunung Semeru
Ketinggian
: 3.676 meter
Berada di Pulau Jawa, provinsi Jawa Timur
Pertama berhasil mendaki: Clignet (Tahun 1838)
Keterangan : Gunung Berapi
Gunung Semeru
8.
Gunung Sanggar
Ketinggian
: 3.564 meter
Berada di Pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat
Gunung Sanggar
(kejaam29.blogspot)
9.
Gunung Rantemario
Ketinggian
: 3.478 meter
Berada di Pulau Sulawesi, provinsi Sulawesi Selatan
Gunung Rantemario
(kejaam29.blogspot)
10.
Gunung Slamet
Ketinggian
: 3.428 meter
Berada di Pulau Jawa, provinsi Jawa Tengah
Keterangan : Gunung Berapi
Gunung berapi di Indonesia masuk terbanyak di dunia. Hal ini
terjadi karena Indonesia dilalui oleh jalur gunung api dunia yang disebut Ring of Fire. Jalur gunung api itu adalah sirkum
pasifik dan sirkum mediterania. Gunung berapi adalah sebuah dilema besar bagi
warga yang hidup di sekitarnya. Hal ini karena jika gunung meletus akan membawa
banyak kerugian dan korban bagi semua warga yang ada di sekitarnya. Tetapi
pasca letusan, tanah di sekitar gunung akan menjadi subur dan baik untuk
pertanian.
Tipe Letusan Gunung Berapi
A. Gunung Berapi Berdasarkan Kekuatan Ledakan dan Kandungan
Material
A.1 Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif
terjadi karena adanya tekanan gas magmatis yang sangat besar dari perut bumi.
Hal ini mengakibatkan ledakan yang sangat besar saat terjadi letusan. Erupsi
Eksplosif dapat mengakibatkan munculnya kawah yang sangat besar dan akhirnya
mengalir dan sebagian terlempar ke daerah sekitar gunung. Jenis material yang
dilontarkan gunung saat letusan ini adalah berupa material panas berbentuk
padat maupun cair. Salah satu contoh yang pernah terjadi di Indonesia adalah
letusan Gunung yang membentuk Danau Batur di Bali.
Danau Batur
A.2 Erupsi Elusif
Pada Erupsi Elusif
tekanan gas magmatis pada perut bumi tidaklah begitu besar sehingga terjadi
ledakannnya kecil atau bahkan tidak terjadi ledakan sama sekali. Namun meskipun
begitu letusan tipe ini juga sama berbahayanya dengan Erupsi Eksplosif karena
masih mengandung banyak sekali material cair panas yang meluber dan tumpah di
sekitar gunung. Contoh gunung dengan tipe letusan seperti ini adalah Gunung
Mauna Loa di Hawaii.
Mauna Loa
B. Gunung Berapi Berdasarkan Tingkat kekentalan Magma dan Tekanan
Gas
B.1 Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe Hawaii
adalah letusan dengan lava yang keluar berbentuk cair dan akhirnya tumpah ke
sekitar gunung. Hal ini terjadi karena sifat benda cair yang gampang sekali
mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Contoh gunung dengan letusan tipe Hawaii
adalah Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di Hawaii.
Mauna Kea
B.2 Letusan Tipe
Strombolini
Gunung dengan letusan
tipe Strombolini meletus dengan interval waktu tertentu. Misal setiap
seperempat jam sekali atau sejam sekali. Letusan akan terjadi secara berkala
hingga akhirnya kandungan material yang berupa abu vulkanik dan lava habis
dikeluarkan. Contoh gunung dengan tipe ini adalah Gunung Stromboli di Kepulauan
Lipari dan Gunung Raung di Pulau Jawa.
Gunung Stromboli
B.3 Letusan Tipe Vulkano
Letusan gunung berapi
dengan tipe Vulkano akan mengeluarkan banyak sekali material berupa abu, batu
dan juga lava cair yang akhirnya mengalir atau terlempar akibat ledakan. Tapi
kekuatan erupsi gunung tipe ini juga bergantung pada kedalaman dapur magma dan
seberapa banyak kandungan material yang akan dikeluarkan. Gunung dengan tipe
ledakan seperti ini adalah Gunung Vesuviues dan Etna di Italia serta Gunung
Semeru di Jawa Timur.
Gunung Semeru
B.4 Letusan Tipe Merapi
Tipe letusan Merapi
adalah gunung berapi yang saat meletus mengeluarkan banyak sekali lava kental
dari dalam perut bumi. Lava yang kental ini cepat mengering hingga akhirnya
akan menyumbat lubang gunung. Karena sumbatan inilah maka material yang belum
keluar dari gunung akan mencoba menekan keluar hingga akhirnya terjadi ledakan
disertai lemparan material panas dari gunung yang banyak. Selain itu tipe ini
juga menghasilkan awan panas yang turun gunung atau dalam bahasa setempat
disebut wedhus gembel. Contoh gunung dengan tipe ledakan ini adalah Gunung
Merapi di Yogyakarta.
Gunung Merapi
B.5 Letusan Perret atau
Plinian
Letusan tipe ini
sangat berbahaya karena kekuatan lembaran material hingga setinggi 80 km di
udara. Dan akan langsung menghancurkan puncak gunung dalam sekejab. Contoh
gunung dengan tipe letusan ini adalah Gunung St. Helens.
St. Helens
B.6 Letusan Tipe Pelee
Gunung dengan tipe
letusan pelee ini terjadi karena ada sumbatan seperti jarum pada puncak gunung
sehingga mengakibatkan tekanan besar dari dalam. Setelah tak kuat menahan
tekanan maka gunung akan meletus dengan kekuatan yang besar.
B.7 Letusan Tipe Saint
Vincent
Letusan gunung tipe
ini akan menyebabkan danau kawah tumpah bersama lava sehingga daerah di sekitar
gunung akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Gunung dengan letusan
tipe ini adalah Gunung Saint Vicent.
Saint Vicent
Sumber: Adi Nugroho, http://kitacerdas.com/jenis-jenis-letusan-gunung-berapi/
Bumi merupakan planet yang memiliki keberagaman mulai
dari makhluk hidup hingga tak hidup yang sangat melimpah. Belum lagi kandungan
isi perut bumi, mulai dari batuan-batuan dan mineral-mineral yang berguna untuk
menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup. Namun, beberapa dari batuan dan
mineral tersebut mungkin dapat membahayakan hidup anda, dan sebagian
diantaranya memiliki bentuk yang unik dan tergolong indah. Salah-salah anda
dapat keracunan karena bebatuan dan mineral ini. Berikut ini adalah "10
Batuan dan Mineral Paling Berbahaya di Dunia Yang Harus Kamu Hindari".
1. Coloradoite
Colarodoite
merupakan mineral yang baru-baru ini ditemukan dan berasal dari magma vena.
Logam langka ini merupakan telurid senyawa merkuri yang terbentuk ketika
merkuri bercampur dengan telurium dan sangatlah beracun karena memiliki dua
unsur komponen yang juga beracun serta dapat membahayakan nyawa apabila tidak
ditangani dengan serius. Apabila mineral ini dipanaskan, akan membentuk wujud
gas dan uap air yang sangatlah berbahaya.
2. Chalcanthite
Mineral
indah ini tersusun atas tembaga, sulfur, elemen lainnya serta air. Membuatnya
menjadi mineral tembaga yang baik bagi tubuh namun sangat berbahaya apabila
dalam jumlah yang lebih. Sehingga tembaga pun larut dalam air lalu terasimilasi
dalam jumlah yang besar dan membuat air menjadi tercemar. Air yang tercemar ini
sangatlah berbahaya apabila terminum karena dapat membunuh tumbuhan dan
binatang, bagaimana bila air ini terminum oleh manusia?
3. Hutchinsonite
Hutchinsonite
adalah mineral sulfosalt yang terbentuk dari campuran thallium, arsenik, dan
timah. Mineral ini merupakan mineral hydrothermal yang sangat langka. Mineral
ini sangatlah berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia karena dapat
menyebabkan hilangnya rambut (kebotakan), penyakit serius melalui kontak kulit,
dan yang lebih fatal lagi, kematian. Tidak heran mineral ini sangatlah
berbahaya mengingat elemen-elemen penyusun dari mineral ini juga merupakan
mineral yang sangat berbahaya.
4. Galena
Galena
merupakan mineral berwarna abu-abu kebiruan dengan kilap logam, yang sangatlah
indah jika kita melihat dengan sekilas. Metode penambangan pada mineral ini
umumnya menggunakan peledakan. Meskipun indah mineral yang satu ini sangatlah
berbahaya. Jika seseorang mengalami kontak dengan Galena dapat menghadapi
risiko tinggi keracunan dengan mineral dan debu yang mematikan. Jika diekstrak,
dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
5. Asbestos
Mungkin
dari sekian batu-batuan yang ada dalam daftar, mineral inilah yang paling
sering kita dengar. Mineral ini banyak digunakan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari dalam banyak hal. Asbestos adalah sebuah grup mineral metamorfosis
berfiber. Namun, penghirupan dari beberapa jenis fiber asbesots dapat berbahaya
bagi keseharan, salah satunya dapat menyebabkan penyakit kanker, dan telah
dilarang di berbagai negara. Oleh karena itu, penggunaan asbestos telah banyak
digantikan oleh fiberglass.
6. Arsenopyrite
Mineral
ini merupakan salah satu bijih arsen yang keberadaannya sangat langka, dan
seringkali berasosiasi dengan keberadaan emas sehingga diusahakan sebagai hasil
sampingan dan penambangan emas. Arsenik sangatlah berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Kebanyakan manusia terkontaminasi arsenik dikarenakan meminum air yang
tercemar mineral ini. Efek yang ditimbulkan apabila terkontaminasi atau
teracuni hewan ini adalah muntah, pencernaan rusak, diare, rasa haus yang
hebat, kram perut, dan kematian.
7. Torbernite
Sekilas mineral ini sama dengan batu kryptone dalam komik
Superman. Bahan atau elemen penyusun dari batuan ini juga termasuk zat yang
sangat berbahaya termasuk uranium, fosfor, dan tembaga. Bayangkan saja untuk
uranium seukuran kantong saku saja sudah menyebabkan bencana Chernobyl, bentuk
gas dari zat ini dapat menimbulkan kanker. Semakin hijau warna batuan ini
berarti semakin tinggi tingkat uranium yang terdapat di batuan tersebut.
8. Stibnite
Stibnite adalah antimon sulfida, namun terlihat seperti
perak. Mineral ini banyak menewaskan manusia dikarenakan tercampur ke makanan
dan menyebabkan kematian karena keracunan pada saat mineral ini belum dikenal.
Kualitas Stibnite terbaik di dunia dapat ditemukan di penambangan dekat Osaka
di Jepang. Kristal ini berwarna abu-abu ke hitaman dan merupakan kristal tajam.
Cara utama untuk mengurangi dan menghindari keracunan mineral ini adalah dengan
mencuci tangan dan memperhatikan bahan makanan.
9. Orpiment
Benda yang paling berbahya dari arsenik sendiri adalah
campuran antara arsenik dan sulfur. Orpiment sendiri banyak digunakan sebagai
obat di China dan merupakan unsur penting dari kekaisaran Romawi. Orpiment juga
terkenal sangat beracun dan sering dijadikan panah beracun dan dan racun
terbang pada zaman dahulu. Orpiment juga sering digunakan sebagai komponen
utama warna oker atau kuning tua pada lukisan, dan tidak jarang pula meracuni
pelukisnya.
10. Cinnabar
Cinnabar atau merkuri sulfida adalah mineral tunggal
paling beracun yang ada di muka Bumi. Arti dari mineral ini sendiri adalah
"Dragons Blood" dalam bahasa Inggris, dan sebagai bijih utama mineral
merkuri. Cinnabar dapat melepaskan merkuri murni apabila dipanaskan,
menyebabkan tremor (gemetaran), hilangnya pengindraan dan kematian. Di China,
mineral ini sering digunakan sebagai ornamen pada makanan dan dijadikan ukiran
sebagai hiasan. Dan yang paling gila lagi, pada pengobatan kuno Cinnabar
disebut memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit dengan kondisi tertentu.
Jika Anda membaca artikel tentang ciri-ciri planet, dapat diketahui bahwa planet Bumi termasuk ke dalam kelompok planet terrestial. Planet terrsetial atau kebumian merupakan planet yang tersusun dari batu-batuan pada permukaannya, ukurannya cenderung kecil, dan memiliki atmosfer yang tipis.
Seperti yang telah ketahui bersama bahwa planet kita memiliki permukaan yang padat yang tersusun dari berbagai jenis batuan. Sehingga bisa dimasukkan sebagai planet kebumian. Selain itu permukaan bumi juga bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu permukaan yang berupa daratan dan permukaan yang berupa lautan.
Perlu diketahui juga bahwa sebesar luas permukaan lautan adalah sekitar 70% dan luas daratan 30%. Namun daratan adalah bagian lapisan bumi yang paling mudah diamati secara langsung dan jelas. Sehingga manusia dapat mengetahui dengan cepat dan baik berbagai hal mengenai daratan.
Salah satu hal yang bisa diketahui dengan mengamati daratan adalah kenyataan bahwa daratan tersusun dari berbagai jenis batuan-batuan. Dimana batuan tersebut dibedakan berdasarkan jenis materi penyusun batuan dan proses terbentuknya batuan-batuan tersebut. Diantaranya seperti batuan sedimen, beku, dan metamorf
Batuan Beku
Ilmu yang mempelajari secara khusus berbagai jenis batuan biasa disebut petrology. Kenyataannya bahwa batuan beku sebenarnya telah banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi sebagian besar orang hanya mengetahui cara memanfaatkannya aja.
Hanya sebagian kecil saja yang mengetahui asal usul terbentuknya dan berbagai hal mengenai batuan beku ini. Mudahnya batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang keluar dari dalam perut bumi.
Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau kerap disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk berasal dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan berasal dari magma.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini mampu dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya mampu dicermati berdasarkan besarnya mineral penyusun batuan tersebut.
Batuan beku plutonik pada umumnya mengalami proses pembentukan yang pembekuan magmanya terjadi dalam waktu lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya cenderung berukuran besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang kerap dijadikan hiasan rumah).
Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya mengalami proses pembentukan yang terjadi melalui pembekuan magma yang terjadi dalam waktu yang lebih cepat. Misalnya terjadi akibat letusan gunung api, sehingga menyebabkan mineral penyusunnya berukuran lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang kerap dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
Pengelompokkan Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuknya
Magma bisa mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Apabila proses pembekuan terjadi di bawah lapisan kulit bumi, sehingga terbentuklah batuan yang disebut sebagai batuan beku dalam atau intrusif, biasanya sering juga dipanggil sebagai batuan beku plutonik.
Sedangkan, bila magma bisa menggapai permukaan bumi sesudah itu membeku, terbentuklah batuan beku luar atau ekstrusif. Penggolongan dilakukan berdasarkan genesa atau tempat terbentuknya batuan beku tersebut.
Pengelompokkan batuan beku ini merupakan klasifikasi tahap awal sebelum melakukan klasifikasi batuan yang lebih spesifik lagi.
1. Batuan Beku Dalam atau Intrusif
Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, mengalami pendinginan yang sangat lambat dan dapat mencapai jutaan tahun. Sehingga sangat mungkin tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan prima bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive.
Tubuh batuan beku dalam memiliki wujud dan ukuran yang bermacam-macam, tergantung pada situasi magma dan batuan di sekitarnya. Magma juga dapat menyusup melalui batuan di sekitarnya atau menerobos melewati rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.
Sehingga batuan beku intrusif masih bisa lagi menjadi batuan beku intrusif dalam dan batuan beku intrusif permukaan. Hal tersebut berdasarkan letak setiap lapisan batuan yang diterobosnya, susunan tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu diskordan dan konkordan.
a. Diskordan
Struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya disebut diskordan. Berikut contoh batuan beku intrusif jenis diskordan:
Batolit, merupakan tubuh batuan beku intrusif yang memiliki dimensi paling besar dibandingkan lainnya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa yang berasal dari sejumlah tubuh-tubuh intrusif yang memiliki komposisi agak berbeda.
Perbedaan ini mencerminkan keberagaman magma pembentuk batolit. Beberapa batolit dapat mencapai ukuran yang besar dengan panjang sebesar 1000 km dan lebarnya sebesar 250 km. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batolit pada 20-30 km.
Proses pembentukan batolit tidak terjadi akibat adanya magma yang menyusup di dalam rekahan, sebab tidak ada rekahan yang ukurannya sebesar batolit. Karena besarnya, batolit mampu mendorong batuan yang di atasnya. Walaupun batuan yang diterobos bisa terdorong ke atas oleh magma yang bergerak secara perlahan, pasti ada proses lainnya yang berpengaruh.
Magma yang naik akan membebaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkan magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan lebih dari satu terlarut didalam magma.
Dimana tidak semua magma akan terlarut dan mengendap pada bagian dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada didalam tubuh magma yang udah membeku dinamakan Xenolith.
Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan bersama dengan batolit, tidak lebih berasal dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batolit atau bagian atas batolit.
Dyke, disebut pula sebagai gang, merupakan keliru satu badan intrusi yang dibandingkan bersama batolit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang ke dua sisinya sejajar, memotong susunan (perlapisan) batuan yang diterobosnya.
Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya mengalami erosi, maka batuan beku akan berbentuk agak silindris dan lebih menonjol dibandingkan bentuk permukaan di sekitarnya.
b. Konkordan
Bentuk-bentuk yang sejajar bersama susunan batuan di sekitarnya merupakan ciri-ciri batuan beku intrusif jenis konkordan. Contoh batuan tersebut diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.
Sill, adalah batuan beku intrusif yang konkordan atau sejajar pada pelapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
Lakolit, sejenis bersama sill. Yang membedakan adalah wujud anggota atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, anggota bawahnya sama bersama Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, sehingga dapat muncul di permukaan.
Lopolit, bentuknya sama bersama lakolit cuma saja anggota atas dan bawahnya cekung ke atas.
2. Batuan Beku Luar atau Ekstrusif
Batuan ekstrusif adalah batuan yang proses yang terbentuknya terjadi di permukaan bumi. Ketika magma keluar dan mencapai permukaan bumi melalui rekahan atau lubang kepundahan gunung api, maka magma yang keluar sebagai erupsi tersebut akan mengalami pendinginan dan membeku dalam waktu cepat.
Fenomena keluarnya magma melalui rekahan di permukaan bumi biasa disebut fissure eruption. Magma basaltis yang mempunyai viskositas rendah biasanya mampu mengalir disekitar rekahan, sehingga erbentuk hamparan lamparan lava balast atau plateau basalt.
Sedangkan erupsi gunung berapai yang keluar melewati lubang kepundan disebut sebagai central eruption. Selain itu, magma juga dapat mengalir melewati lereng dalam bentuk aliran lava atau keluar bersama semburan gas-gas sebagai piroklastik.
Terdapat berbagai macam lava yang dikelompokkan berdasarkan jenis komposisinya dan tempat terbentuknya. Ketika magma membeku di bawah permukaan air disebut sebagai lava bantal atau pillow lava, nama tersebut diberikan karena lava tersebut terbentuk di bawah tekanan air.
Batuan beku luar termasuk ke dalam kelompok batuan beku afanitik. Dimana batuan tersebut mengalami proses pembekuan yang terjadi di atas permukaan bumi. Selain itu batuan beku luar juga mempunyai berbagai macam struktur yang mampu menunjukkan proses yang terjadi ketika ia mengalami pembekuan.
Struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Sheeting joint merupakan struktur batuan beku yang nampak seperti lapisan.
Columnar joint merupakan struktur batuan yang berwujud batuan terpisah poligonal atau mirip dengan bentuk batang pensil.
Pillow lava merupakan struktur batuan yang wujudnya menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal yang demikian dapat terjadi karena proses pembekuan terjadi di dalam air.
Vesikular merupakan struktur batuan yang bentuknya berlubang-lubang, dimana lubang ini muncul akibat adanya pelepasan gas yang terjadi ketika proses pembekuan.
Amigdaloidal merupakan struktur batuan vesikular yang berisikan mineral-mineral lain seperti kalsit, kuarsa, atau zeolit.
Struktur aliran merupakan struktur batuan yang mineralnya tersusun secara sejajar pada arah tertentu akibat adanya aliran.
Macam-macam Batuan Beku
Pada tulisan di atas telah dijelaskan secara detail bahwa batuan beku merupakan batuan yang berasal dari magma yang mengalami proses pendinginan sehingga akhirnya membeku menjadi berbagai macam batu. Di atas juga telah dijelaskan bahwa berbagai hal yang menjadi acuan dalam pengklasifikasian batuan ini.
Agar Anda dapat lebih jelas memahami dan mengenali dengan baik batuan ini, berikut akan kami jelaskan mengenai macam-macam batuan beku yang sering dijumpai. Batuan-batuan tersebut diantaranya adalah batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, batu apung, batu dasit, batu diorit, batu peridot, batu gabro, dan batu diabas.
1. Batu Obsidian
Batu obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku. Batu obsidian ini biasanya juga disebut sebagai batu kaca. Batu obsidian ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam ataupun cokelat tua dan memiliki permukaan yang halus dan bisa dibilang mengkilap. Batu obsidian ini banyak dimanfaatkan manusia sebagai alat pemotong dan batu perhiasan yang indah.
Proses terbentuknya batu obsidian terjadi di permukaan bumi dan berasal dari magma yang mengalami pembekuan dalam waktu yang cepat. Karena proses terbentuknya ini yang berada di luar permukaan bumi, maka batu obsidian ini seringkali digolongkan sebagai batuan beku luar atau ekstrusif.
2. Batu Granit
Batu granit termasuk merupakan salah satu tipe batuan beku. Batu granit terbentuk atas butiran- butiran yang kasar yang semi berwarna- warni. Disebut semi berwarna warni sebab type batu ini punya warna yang berbeda- beda ada yang berwarna putih dan ada termasuk yang berwarna keabu- abuan.
Batu ini merupakan tipe batu yang kerap digunakan untuk bahan bangunan atau kerap digunakan untuk membangun sebuah gedung. Jenis batuan ini terbentuk sebab terdapatnya magma yang membeku yang prosesnya terjadi di di dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini terjadi secara perahan- lahan dan di dalam kala yang memadai lama. Maka dari itu tipe batuan ini termasuk ke dalam tipe batuan beku dalam.
3. Batu Basal
Batu basal memiliki ciri-ciri berwarna gelap, berat, banyak mengandung besi, sedikit mengandung mineral silika batuan vulkanik, dan umumnya membentuk lempeng samudera pada permukaan bumi. Warna batu ini juga bisa dibilang semi berwarna karena mempunyai warna yang bermacam-macam seperti warna putih dan abu-abu.
Dalam kehidupan sehari-hari bisa kita temukan bahwa batu basal sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan terutama untuk membangun sebuah gedung. Batu basal mengalami proses pembekuan yang terjadi di dalam kerak bumi. Oleh karena itu batu basal ini bisa digolongkan sebagai batuan beku dalam atau intrusif.
Demikian artikel mengenai batuan beku, semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian. Penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Oleh karena itu bila ada kesalahan kami memohon maaf. Salam