Cara Menggunakan Resistivitimeter Geolistrik

PROSEDUR PENGGUNAAN RESISTIVITIMETER
a. Pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan. Gunakan palu
    untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah.
b. Hubungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1 
    dan C2 pada resistivitimeter Gambar 1.



Gambar 1. Tampilan Panel Resistivitimeter Naniura NRD 22S

c.    Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor

       ke P1 dan P2 pada resistivitimeter.
d.    Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-)
       pada resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga menunjuk ke
       bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan baterai dalam keadaan penuh
       (tegangan memadai).  Jika tidak, baterai perlu diisi (dicharge) hingga
       penuh, sebelum digunakan.
e.    Putar tombol Power ke kanan dari OFF menjadi ON, maka resistivitimeter
       sudah dinyalakan. Lihat jarum indikator Current Loop hingga menunjuk ke
       bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan kontak elektroda arus dengan
       tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup memadai. Jika tidak,
       perbaiki koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam atau siram tanah di
       sekitar elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk memperbaiki
       kontak.
f.     Putar tombol OUTPUT dari angka 0 ke angka yang dikehendaki. Makin
       besar angka yang dipilih (1 - 6), makin besar injeksi arus yang dihasilkan.
g.    Putar Compensator Coarse, kemudian Fine hingga display tegangan V
       (Autorange) menunjuk angka nol atau mendekati nol.
h.    Injeksikan  arus  dengan  menekan  tombol  START  hingga  display  arus 
       I  (mA) menunjukkan angka yang stabil.
i.     Tekan tombol HOLD dan baca harga arus pada display arus I (mA) serta
       harga tegangan/potensial pada display tegangan V (Autorange) sebagai
       data pengukuran.
j.     Lakukan pengukuran beberapa kali (misal, 3 kali) untuk lebih meyakinkan
       data hasil pengukuran. Catat semua hasil pengukuran, termasuk jarak
       spasi elektroda (a, n) dalam tabel hasil pengukuran Tabel 1.
k.    Pindahkan  posisi  elektroda  ke  posisi  pengukuran  berikutnya. Lakukan
       prosedur pengukuran yang sama seperti di atas (1-10) untuk mendapatkan
       data dengan posisi elektroda yang berbeda.
l.     Lakukan hal yang sama hingga seluruh data diperoleh sesuai rencana
       pengukuran.

             Tabel 1. Tabel Data Pengukuran Lapangan

Gambar 2. Contoh Stacking Chart


PROSEDUR PEMINDAHAN POSISI KONFIGURASI ELEKTRODA PENGUKURAN

Metode tahanan jenis terdapat beberapa macam konfigurasi elektroda seperti pada gambar 3 berikut ini.
Gambar 3. Jenis-jenis konfigurasi elektroda

a. Konfigurasi Elektroda Wenner

Gambar 4. Perubahan susunan elektroda konfigurasi Wenner

1. Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk semua
    elektroda, seperti pada Gambar 4.
2. Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi elektroda diperbesar menjadi
    kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na pada gambar 4.
3. Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D, dengan
    menjadikan ujung ujung lintasan sebagai patokan.
4. Pengubahan jarak spasi elektroda bisa diubah setiap kali pengukuran, atau
    diselesaikan sepanjang lintasan baru dilakukan pengukuran untuk jarak spasi
    elektroda yang berbeda.

b. Konfigurasi Elektroda Dipol-dipol

Gambar 5.  Susunan elektroda metoda dipol-dipol

1. Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk semua
    elektroda (n=1), seperti pada Gambar 5.
2. Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan
    antar elektroda potensial (MN) tetap (a), jarak spasi antar elektroda arus dan
    potensial (BM) diperbesar menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na
3. Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D, dengan
    menjadikan ujung ujung lintasan sebagai patokan.

c. Konfigurasi Elektroda Schlumberger

Prinsip konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN dan AB dapt dilihat pada Logsheet praktikum konfigurasi Schlumberger (Gambar 6).

Gambar 6. Metode Schlumberger

PENGOLAHAN DATA DENGAN SOFTWARE RES2DINV

Tahap-tahap  pengolahan  data  metoda  geolistrik  tahanan  jenis  menggunakan  software Res2Dinv diuraikan seperti tahapan di bawah ini.

1.  Data lapangan berupa arus (I), tegangan (V) dan jarak spasi elektroda (n,a).
2.  Masukkan data lapangan dalam program Excel untuk menghitung faktor
     konfigurasi (k) dan nilai resistivitas semu ().  Save filenya dalam bentuk
     file text (*.txt).
3.  Buat input untuk program Res2Dinv di program Notepad, dengan format,
     input sebagai berikut :
     a.  Nama lintasan survey.
     b.  Jarak elektroda terkecil (a).
     c.  Jenis konfigurasi (Wenner = 1, Schlumberger =7, pole-pole = 2, dipole
          dipole = 3, pole-dipole = 6)
     d.  Jumlah total datum point.
     e.  Posisi datum pertama (tulis 0 jika pertama di elektroda pertama atau
          tulis 1 jika datum pertama berada di tengah lintasan elektroda).
     f.   Masukkan 0 untuk resistivitas atau 1 untuk IP.
     g.  Susunan data.
     h.  Posisi horizontal, spasi elektroda x n (lapisan ke-n), nilai resistivitas.
      i.  Ketik nol di akhir input data, 4 kali.
4.  Setelah diperoleh data input dalam program Notepad, kemudian save as
     dalam bentuk *.dat (misal: data1.dat).
5.  Keluar dari program Notepad.
6.  Masuk ke program Res2Dinv.
7.  Dari tampilan windows Res2Dinv, buka menu file untuk membaca data yang
     disimpan dalam program Notepad (file data1.dat).
8.  Kemudian pilih menu inversi, lalu pilih least-squares invertion.
9.  Untuk melihat posisi datum point pilih menu lalu pilih splice data set.
10.Untuk mengedit data, pilih menu lalu pilih extermine datum point.
11.Untuk menghilangkan data yang jelek, pilih datum point yang ingin
     dihilangkan, lalu klik kanan pada mouse (sampai tanda merah), kemudian
     tekan Q. 

REFERENSI

[1] Telford, W. M., et al. 1996. Applied Geophysics 2nd Edition, Cambridge
     University Press.
[2] Reynold, J. M. 1997. An Introduction to Applied and Environmental
     Geophysics, John Wiley & Sons Ltd.
[3].Anonim, 1994, Kursus Pengukuran Dasar Geofisika Untuk Eksplorasi dan
     Geolistrik, Laboratorium Fisika Bumi ITB.  

Share:

No comments:

Post a Comment

Terpopuler